PEKANBARU – Walikota Pekanbaru Firdaus ternyata telah merencanakan pembangunan kota baru di Kecamatan Tenayan sejak awal menjabat pada 2013. Luas lahan kota baru ini sekitar 10.000 hektare.
“Dalam pemerataan pembangunan di Pekanbaru, kami sudah menyusun rencana tata ruang kota pada 2013. Setelah itu, pembangunan dilakukan di semua wilayah,” kata Walikota dalam pidatonya dalam acara penandatanganan nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama dengan lima perguruan tinggi di Aula Kompleks Perkantoran Tenayan Raya, Jumat (25/6).
Khusus di Kecamatan Tenayan Raya, kota baru akan dibangun seluas 10.000 hektare. Pusat pemerintahan merupakan penggerak pembangunan di Kecamatan Tenayan Raya.
“Namun tidak semua dinas ada di Kompleks Perkantoran Tenayan Raya ini. Mal Pelayanan Publik di bawah naungan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dan Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil tetap berlokasi di pusat kota,” jelas Walikota.
Di lokasi lain terdapat Kawasan Industri Tenayan (KIT) dengan luas sekitar 3.700 hektare. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dicantumkan lahan untuk kawasan industri baru seluas 1.550 Ha di Pekanbaru. Kawasan itu ada pabrik hilirisasi Crude Palm Oil (minyak kelapa sawit) sebagai komoditas unggulan.
“Agar harga sawit bisa dikendalikan, maka jalannya adalah kita mesti memiliki industri hilir. Tidak hanya menjual CPO yang terjadi selama ini,” tegas Firdaus.(*/cr1)
Sumber: banten.siberindo.co