oleh

Pembangunan Jembatan Penghubung Antardesa di Banyubiru

BANYUBIRU – Setelah menunggu selama lima tahun lebih, akhirnya masyarakat Desa Kemambang dan Wirogomo Kecamatan Banyubiru bisa bernafas lega. Pasalnya, impian mereka untuk membangun jembatan penghubung antardesa jadi kenyataan.

Kades Kemambang Heru Susanto menyampaikan, pembangunan jembatan panjang 12 meter dan lebar 4 meter diselesaikan selama empat bulan. Pembiayaan berasal dari dana APBN senilai Rp600 juta melalui Program Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) tahun 2021.

Baca Juga  Ketua PBNU Sayangkan Pernyataan Connie Bakrie Yang sangat Provokatif dan Tendensius

“Antusias warga sangat besar. Mereka merelakan tanah miliknya untuk akses jalan tanpa ganti rugi. Swadaya masyarakat berupa tanah dari kedua desa itu mencapai Rp1 miliar,” terangnya usai peresmian Jembatan Mbongos yang menghubungkan Desa Kemambang dan Wirogomo, Sabtu (11/9/2021).

Heru yakin, keberadaan jembatan akan dapat meningkatkan taraf kehidupan warga kedua desa. Pasalnya di sekitar jalan penghubung sampai ke jembatan itu terdapat areal persawahan dan lahan pertanian milik warga.

Baca Juga  PBNU Apresiasi KSAD Dudung Beri Perhatian kepada Siswa yang Sepatunya Lepas

“Jembatan Mbongos itu mempermudah aktivitas warga kedua desa, terutama di sektor pertanian. Hubungan sosial juga semakin erat, karena transportasi menjadi lebih mudah,” ujar Heru.

Bupati Semarang Ngesti Nugraha, menyampaikan terima kasih atas perhatian anggota DPR RI Muchammad Herviano yang berperan merealisasikan aspirasi warga.

“Diharapkan jembatan ini dapat meningkatkan tingkat perekonomian warga sekitar,” kata bupati saat meresmikan jembatan tersebut yang ditandai dengan pengguntingan pita. (*/cr1)

Baca Juga  Lestarikan Lingkungan, Kagama Tanam 8.000 Bibit Pohon Mahoni dan Buah

Sumber: aceh.siberindo.co

News Feed