Takengon – Zulkarnain, do’a bersama digelar dalam rangka menyambut Ramadan. Sementara acara “Petawaran” merupakan bentuk dari tradisi memuliakan keilmuan, sekaligus mendoakan agar mereka terus konsisten mengembangkan ilmu yang telah diperoleh.
“Kami berharap para doktor baru ini terus mengembangkan kreativitas keilmuannya di kampus dan diluar kampus sesuai dengan bidangnya masing-masing,” ujarnya.
“Karya-karya ilmiah mereka diharapkan bisa dipublikasikan dan dibentangkan ke-tengah-tengah publik dalam rangka memberi solusi yang membangun bagi kehidupan masyarakat,” sambungnya.
Zulkarnain menambahkan, saat ini masih ada 29 dosen IAIN Takengon yang sedang dalam proses penyelesaian program Doktoralnya. “Kami akan memberikan rekomendasi kepada sejumlah dosen yang mengajukan diri untuk mengikuti pendidikan Doktoral melalui seleksi beasiswa PPSDM Aceh dan sumber lainnya, secara terukur,” tegas Rektor.
“IAIN Takengon saat ini masih dalam Penataan Organisasi dan Tatakerjanya,” lanjutnya.
Bertempat di gedung Biro IAIN Takengon, do’a bersama ini juga diisi dengan tausiah yang disampaikan Dr. Mahdi Wahyuni, Dosen IAIN Takengon lulusan Universitas di Sudan. Mahdi mengingatkan pentingnya silaturrahmi, selalu memperbaharui ilmu pengetahuan, dan meningkatkan kualitas ibadah, termasuk puasa. (*/cr6)
sumber: kemenag.go.id