oleh

Disbudpar Kota Pekanbaru Ajak Masyarakat Promosikan Objek Wisata

PEKANBARU – Dalam menata destinasi objek wisata di kota Pekanbaru, dibutuhkan kerja sama semua pihak, khususnya dari unsur kecamatan, kelurahan, LPM RT/RW, serta kelompok sadar wisata (pokdarwis) yang menjadi ujung tombak kemajuan pariwisata pada suatu daerah.

Untuk tetap menjaga kelestarian wisata, Senin (24/1), Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Pekanbaru mengunjungi sekaligus bersilaturahmi ke salah satu tempat destinasi wisata yang merupakan icon sejarah berkembangnya kota Pekanbaru, yakni di Kecamatan Senapelan.

Pertemuan dipusatkan di Rumah Melayoe 1929 yang berada di Jalan Senapelan tepatnya di depan Kedai Kopi Kim Teng Pekanbaru. Rombongan Dinas Pariwisata Pekanbaru dipimpin langsung oleh Kadis Pariwisata Masriya, didampingi kabid dan staf melakukan rapat koordinasi bersama dengan Camat Senapelan Yeni Erita S.Sos, Lurah Kampung Bandar Meta, Ketua LPM Kelurahan Kampung Bandar Nur Sayuti, Ketua Pokdarwis Kelurahan Kampung Bandar Yuliusman, dan para tamu undangan lainnya, membahas kemajuan pariwisata di Senapelan.

Di sela pertemuan, Kepala Dinas Pariwisata Pekanbaru Masriya mengajak masyarakat untuk dapat membantu mempromosikan tempat-tempat wisata yang ada di kota Pekanbaru.

“Melalui sosialisasi yang disampaikan oleh masyarakat kota Pekanbaru melalui bantuan media sosial maupun dari mulut ke mulut, kami yakin peningkatan pengunjung wisatawan akan terus meningkat. Sehingga dapat meningkatkan pendapatan asli daerah disektor pariwisata,” ujar Masriya.

Baca Juga  SMSI Gelar Seminar Pengusulan RM Margono Djojohadikoesoemo sebagai Pahlawan Nasional Di Undip

Pada prinsipnya menurut Masriya, cagar budaya seperti Rumah Tuan Kadi maupun destinasi wisata sejarah lainnya tetap dikelola oleh Dinas Pariwisata daerah. Mulai dari pengelolaan biaya kebersihan, biaya perawatan, dan lainnya bersumber dari APBD.

“Kehadiran Pokdarwis sebenarnya ikut membantu pemerintah dalam mengelola tempat-tempat wisata tersebut. Namun konsep dan program kerja yang kita tentukan tersebut masih belum dapat dipahami, maka nantinya akan kita sosialisasi kembali peran serta masyarakat maupun kelompok sadar wisata untuk membantu pemerintah dalam pengelolaanya,” ujarnya.

“Pada prinsipnya bagaimana kita bersama-sama dapat mempromosikan destinasi-destinasi wisata yang ada saat ini, sehingga nantinya kota Pekanbaru dapat dikenal oleh semua orang, baik dari dalam maupun luar daerah. Maka dengan demikian kunjungan wisatawan dapat terus bertambah dan meningkatkan perekonomian masyarakat di kota Pekanbaru,” sebutnya.

Masriyah juga menyampaikan, kota Pekanbaru saat ini memiliki 35 tempat destinasi wisata yang dapat dikunjung oleh masyarakat.

Sementara itu, Camat Senapelan Yeni Erita S.Sos menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah Kelurahan Kampung Bandar maupun kelompok sadar wisata yang telah memperhatikan dan menjaga lingkungan daerah Senapelan sebagai pusat wisata di kota Pekanbaru.

Baca Juga  Muzani: Kemenangan Prabowo Presiden Bukan Akhir Perjuangan, Melainkan Awal Perjuangan Wujudkan Cita-cita Proklamasi

“Senapelan dikenal sebagai icon wisata kota Pekanbaru, mulai dari wisata kuliner, wisata religi, maupun wisata sejarah. Untuk itu marilah kita bersama-sama melestarikan destinasi wisata yang kita miliki ini. Sehingga kedepannya dapat menarik perhatian wisatawan dan meningkatkan perekonomian masyarakat dilingkungan sekitar,” ujar Camat Yeni Erita.

Ia juga menyebut, keberadaan tempat wisata Rumah Singgah Tuan Kadi dan juga makam Marhum Pekan di kompleks Masjid Raya merupakan awal sejarah berdirinya kota Pekanbaru yang perlu dijaga dan dirawat dengan baik.

“Marilah kita bersama membangun kemajuan wisata di Kecamatan Senapelan ini dengan saling peduli memperhatikan potensi-potensi yang ada,” pesannya, dikutip pekanbaru.go.id.

Ketua Pokdarwis, Yuliusman mengharapkan kepada pemerintah kota Pekanbaru dalam hal ini Dinas Pariwisata untuk bisa bekerja sama dalam pengelolaan tempat-tempat wisata untuk menarik minat perhatian wisatawan yang datang ke kota Pekanbaru.

“Di wilayah kami terdapat salah satu destinasi wisata yang baru mulai dikenal oleh masyarakat baik di dalam maupun luar kota Pekanbaru, yaitu Rumah Tuan Kadi. Kami melihat jumlah kunjungan wisatawan kesana (rumah tuan kadi, red) sudah sangat ramai, maka kami berharap pola pengelola tempat wisata tersebut bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitar khususnya di Kelurahan Kampung Bandar,” ujar Yuliusman.

Baca Juga  Penetapan Desa Sisalam Kecamatan Wanasari Sebagai Kampung Pancasila Pertama

Menurutnya, pemanfaatan tempat wisata dapat dikembangkan melalui berbagai kegiatan seperti penampilan kesenian daerah yang setiap saat dipertunjukkan dan kesempatan mempromosikan wisata kuliner khas Pekanbaru.

“Kami berupaya mengelola tempat wisata tersebut bagaimana nantinya dapat dikenang oleh wisatawan yang datang. Untuk kuliner khas Pekanbaru, kami memiliki UMKM makanan-makanan tradisional yang dipromosikan oleh LPM di Kelurahan Kampung Bandar melalui konsep kegiatan dari pokdarwis,” ujar Yuliusman.

Sebagai ketua Pokdarwis Kelurahan, Yuliusman bertekad akan bekerja secara mandiri dalam menaikkan perekonomian masyarakat melalui pemanfaatan destinasi wisata yang ada saat ini.

“Dengan kemandirian tersebut, nantinya mulai dari pembiayaan hingga pengelolaan dapat dikerjakan sendiri tanpa bantuan dari pemerintah. Jadi apabila kita diberikan kesempatan untuk mengelolanya, maka akan memajukan program kerja dari konsep pokdarwis tersebut melalui income atau penghasilan yang didapatkannya nanti,” jelasnya. (*/cr1)

News Feed